Saturday, November 24, 2012

Kubelikan IBU daging BABI dan ULAR untuk Juadah berbuka PUASA.


Tak mampu saya nak tahan air mata ketika mendengar kisah benar yang diceritakan oleh seorang ustaz dalam tazkirahnya di sebuah masjid dalam kawasan Jengka baru baru ini. Sekitar awal 90an, seorang pemuda 30an menjerit jerit seorang diri di rumahnya tiap kali sampai waktu maghrib terutamanya di bulan Ramadhan, dia meraung setiap hari bagaikan orang diserang histeria. Jirannya membawa lelaki itu bertemu dengan ustaz tadi yang ketika itu bertugas sebagai pensyarah UiTM Kuantan untuk diubati.

Pemuda melayu itu kemudiannya menceritakan satu peristiwa menyayat hati. Ceritanya beberapa tahun sebelum itu dia tinggal dengan ibunya. Dia seorang yang nakal dan liar. Tidak mengerjakan solat dan berpuasa. Suatu hari ibunya meminta dia belikan lauk untuk berbuka puasa, lelaki itu sedang tidur. Dia tak mahu pergi ke pasar. Berulang kali disuruh sang ibu,dia tetap berdegil. Hingga akhirnya dengan perasaan marah kepada si ibu yang terus memaksa, dia terus ke pasar dengan hati yang tidak ikhlas, dibelinya daging untuk ibunya memasak.Si ibu gembira, berselera dia berbuka puasa hari itu.

Pemuda berhenti bercerita kepada ustaz. Tiba tiba dia menangis lagi. Meraung bagaikan dirasuk syaitan. Dalam sedu tangisnya dia bertanya,"Ustaz tahu daging apa yang saya beli?", Ustaz menggeleng kepala tanda dia tidak tahu. "Daging apa?" tanya ustaz kembali. "Saya beli daging babi ustaz!, saya berdosa Ustaz "jawab pemuda itu. Ustaz tergaman tidak terkata. "Masya Allah" hanya itu saja yang mampu diungkapkan.

Lelaki 30 an meneruskan cerita. "Pernah satu hari dalam bulan Ramadhan saya belikan daging ular yang siap dipotong untuk ibu saya menyediakan lauk berbuka puasa "ceritanya lagi." Saya bagi tau ibu, saya belikan ekor lembu untuk ibu buat sup. Maghrib itu ibu berbuka dengan sup ular yang disangkakannya sup ekor". "Ya Allah besarnya dosa saya ustaz".

Dalam senda tangisnya itu pemuda itu memberitahu ustaz itu lagi, ibunya selepas itu ditimpa sakit dan meninggal dunia. Selepas meninggal dunia pemuda itu telah insaf dan bertaubat. Tetapi setiap kali tiba nya waktu Maghrib terutamanya bulan Ramadhan, pemuda itu tidak dapat lupa kejahatannya memberi ibunya berbuka puasa dengan daging babi dan ular. Dia tak mampu menahan perasaan bersalahnya ketika itu yang menyebabkan dia akan menangis dan meracau setiap hari mengenangkan dosa dosanya kepada si ibu yang sudah tiada di muka bumi ini. Semua ahli jamaah yang mengikuti tazkirah malam itu begitu teruja sekali. Bayangkan adanya pada zaman moden ini anak yang sanggup memperlakukan ibunya sendiri seperti dilakukan pemuda tadi.

Ustaz menghabiskan tazkirahnya malam itu dengan mengingatkan hadis nabi bahawa malaikat berdoa, laknat Allah ke atas mereka yang yang mengabaikan kedua ibu bapanya ketika mereka telah tua. Dua orang ibu bapa boleh pelihara sepuluh orang anak hinga remaja. Tetapi sepuluh orang anak belum tentu dapat jaga kedua orang tuanya ketika mereka sudah tua.

Semoga taubat lelaki itu diterima oleh Allah dan dijadikan pengajaran.


Sunday, November 4, 2012

Bila Paderi Terpaksa Buka Rahsia




Ada seorang pemuda Arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di
Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah
berupa pendidikan agama Islam bahkan dia mampu mendalaminya. Selain
belajar, dia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, dia
berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab,
dengan harapan semoga Allah s.w.t. memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di
Amerika dan melintas dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut.
Temannya itu meminta agar dia turut masuk ke dalam gereja. Mula mula dia
keberatan, namun karena desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi
permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu
bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka.

Ketika paderi masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan
lantas kembali duduk. Di saat itu, si paderi agak terbeliak ketika melihat
kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang Muslim. Aku
harap dia keluar dari sini."

Pemuda Arab itu tidak bergerak dari tempatnya. Paderi tersebut mengucapkan
perkataan itu berkali-kali, namun dia tetap tidak bergerak dari tempatnya.
Hingga akhirnya paderi itu berkata, "Aku minta dia keluar dari sini dan aku
menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar.

Di ambang pintu, pemuda bertanya kepada sang paderi, "Bagaimana anda tahu
bahwa saya seorang Muslim?"

Paderi itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu."

Kemudian dia beranjak hendak keluar. Namun, paderi ingin memanfaatkan
keberadaan pemuda ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya
untuk memalukan pemuda tersebut dan sekaligus mengukuhkan ugamanya. Pemuda
Muslim itupun menerima tentangan debat tersebut.

Paderi berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda
harus menjawabnya dengan tepat. "

Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silakan!"

Sang paderi pun mulai bertanya, "Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang
tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima
yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya,
delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu
yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas
yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya."

"Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! Apa yang
dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya? Siapakah yang berdusta
namun masuk ke dalam surga? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun
Dia tidak menyukainya? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa
ayah dan ibu!"

"Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diazab dengan api dan
siapakah yang terpelihara dari api? Siapakah yang tercipta dari batu,
siapakah yang diazab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?"

"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar! Pohon apakah
yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun
mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada
Allah.

Setelah membaca Basmalah dia berkata,

-Satu yang tiada duanya ialah Allah s.w.t..

-Dua yang tiada tiganya ialah Malam dan Siang. Allah s.w.t. berfirman, "Dan
Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)."
(Al-Isra': 12).

-Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika
Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika
menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.

-Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.

- Lima yang tiada enamnya ialah Solat lima waktu.

-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah Hari ketika Allah s.w.t. menciptakan
makhluk.

-Tujuh yang tiada delapannya ialah Langit yang tujuh lapis. Allah s.w.t.
berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu
sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang
tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).

-Delapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy ar-Rahman.
Allah s.w.t. berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru
langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat men-junjung 'Arsy Rabbmu
di atas (kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi
Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik,
katak, darah, kutu dan belalang.*

-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah Kebaikan. Allah s.w.t.
berfirman, "Barang siapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali
lipat." (Al-An'am: 160).

-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah Saudara-Saudara Nabi Yusuf .

-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang terdapat
dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya,
lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah
daripadanya dua belas mata air." (Al-Baqarah: 60).

-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah Saudara Nabi Yusuf
ditambah dengan ayah dan ibunya.

-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Subuh.
Allah s.w.t. ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai
menyingsing." (At-Takwir: 18).

-Kuburan yang membawa isinya adalah Ikan yang menelan Nabi Yunus AS.

-Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara
Nabi Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami,
sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat
barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan
terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, " tak ada cercaan terhadap kamu
semua." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu
kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (Yusuf:98)

-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara Keldai.
Allah s.w.t. berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara
keldai." (Luqman: 19).

-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam,
Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim.

-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api
ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah
s.w.t. berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim."
(Al-Anbiya':69).

-Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diazab dengan
batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashabul
Kahfi (penghuni gua).

-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah Tipu Daya
wanita, sebagaimana firman Allah s.w.t.? "Sesungguhnya tipu daya kaum
wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).

-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun,
setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran
matahari maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah
Hari dan Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam
hari dan Dua di siang hari.

Paderi dan para hadirin merasa takjub mendengar jawapan pemuda Muslim
tersebut. Kemudian dia pun mula hendak pergi. Namun dia mengurungkan
niatnya dan meminta kepada paderi agar menjawab satu pertanyaan saja.
Permintaan ini disetujui oleh paderi.

Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?" mendengar pertanyaan itu
lidah paderi menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rupa wajahnya
pun berubah. Dia berusaha menyembunyikan kekuatirannya, namun tidak
berhasil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar
menjawab pertanyaan tersebut, namun dia cuba mengelak.

Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan
semuanya dia jawab, sementara dia hanya memberi cuma satu pertanyaan namun
anda tidak mampu menjawabnya!"

Paderi tersebut berkata, "Sesungguh aku tahu jawapannya, namun aku takut
kalian marah."

Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda. "

Paderi pun berkata, "Jawapannya ialah: Asyhadu An La Ilaha Illallah Wa Wa
Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah. "

Lantas paderi dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama
Islam. Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka
dengan Islam melalui tangan seorang pemuda Muslim yang bertakwa.**

BESARNYA makna DOA YANG KITA LUPAKAN


Dalam tidak sedar.

Setiap hari kita memohon didalam solat kita..tetapi 
sayangnya, kita hanya memohon tanpa memahami.. 
sekadar tersebut dibibir, tetapi tidak tersentuh 
dari hati kita selama ini.. 

Marilah kita mula menghayati ketika kita duduk 
di antara dua sujud semasa solat.. 

Dengan rendah hati nyatakanlah permohonan ampun kepada Allah 

Rabbighfirli (Tuhanku, ampuni aku)

Diamlah sejenak, 

buka dada dan diri kita untuk menerima ampunan dari Allah 
seperti membuka diri ketika merasakan hembusan angin 
sepoi-sepoi atau menerima curahan air hujan ketika kita 
masih kecil

Tetaplah membuka diri kita untuk menerima ampunan Allah 

Ulangi permintaan itu beberapa kali hingga kita merasakan 
ketenangan Kemudian sampaikanlah permintaan kedua,

Warhamni (sayangi aku)

Diam dan tundukkanlah diri kita untuk menerima 
kasih-sayang Allah yang tak terhitung besarnya

Bukalah dada kita seluas-luasnya agar semakin 
banyak kasih-sayang Allah yang kita terima 

Ulanglah beberapa kali hingga kita merasa cukup 
Berturut-turut sampaikanlah permintaan2 berikut 
dengan cara sebagaimana tersebut di atas, satu persatu..
Wajburnii (tutuplah aib-aibku)

Warfa'nii (angkatlah darjatku)

Warzuqnii (berilah aku rezeki)

Wahdinii (berilah aku petunjuk)

Wa'Aafinii (sihatkan aku)

Wa'fuannii (maafkan aku)

Setelah selsai, diamlah sejenaklalu sampaikan 
rasa syukur kita

Betapa besarnya nilai sebuah doa ini..sebuah doa 
yang kita hanya lewatkan begitu sahaja..

Dalam tidak kita sedar selama ini kita seperti 
sedang berpura-pura memohon sesuatu 

tetapi hati antara tidak dan mahu pantaslah Allah 
perlakukan kita begitu.

Aku, Lim dan Islam


Aku punya seorang rakan baik dari zaman kanak-kanak. Lim Wei Choon. Sana-sama bersekolah rendah hingga ke peringkat menengah . Selepas SPM. Aku masuk ke Tingkatan 6, manakala Lim dihantar keluarganya melanjutkan pelajaran ke Amerika Syarikat. Kenangan sewaktu kanak-kanak hingga ke zaman remaja terlalu banyak yang dikongsi bersama. Setiap kali hariraya menjelang, Lim pasti berkunjung ke rumah ku untuk menikmati dodol arwah ayahku yang amat digemarinya.

kadangkala, jika ada kenduri kendara dirumahku, pasti Lim akan turut serta. Aku jarang ke rumahnya kecuali umtuk beberapa sambutan seperti harijadi dan juga Tahun Baru Cina. Aku takut dengan anjing peliharaan keluarga Lim. Dengan Lim juga aku belajar matematik manakala subjek Bahasa Malaysia sering menjadi rujukannya padaku.

Kenangan-kenangan seperti memancing, mandi jeram, ponteng sekolah untuk melihat pertandingan 'breakdance', semuanya kami kongsi bersama-sama. Apa yang ingin kunyatakan ialah, warna kulit dan perbezaan ugama tidak pernah menjadi penghalang persahabatan kami.

20 tahun telah berlalu, Lim telah menetap di Amerika setelah berjaya mendapat Green Card, beliau bekerja disana. Itu yang kuketahui dari kakaknya. Hubungan ku dengan Lim terputus setelah dia melanjutkan pelajaran. maklumlah, dizaman kami dulu tiada internet, email atau telefon bimbit, yang ada cuma sesekali menghantar poskad bertanya khabar. Untuk menulis surat kepada lelaki amat malas kami rasakan.

Suatu pagi. Aku bertembung dengan kakak Lim di pasar , kakaknya memberitahu Lim akan pulang ke tanahair. Dan aku amat terkejut dengan berita yang kudengar dari kakaknya. " He's name is no more Lim Wei Choon. He's now Ahmad Zulfakar Lim since 5 years ago. ..Subhanallah! Syukur Alhamdulillah, rakan baikku telah menemui hidayah dari Allah S.W.T. Memang aku tak sabar untuk berjumpa dengannya lebih-lebih lagi setelah menjadi saudara seagama denganku.

Hari yang kutunggu-tunggu telah tiba, dan petang itu aku berkesempatan bertemu dengan Lim dirumahnya. Ada satu keraian istimewa sempena menyambut kepulangannya. Ketika aku tiba, tetamu sudah semakin berkurangan.

....Itulah kalimat pertama dari mulutnya, wajahnya sudah jauh berubah, air mukanya amat redup dan tenang. Aku menjawab salam dan berpelukan dengannya dan kami menangis umpama kekasih yang sudah terlalu lama terpisah.

'Ini dia olang memang sudah manyak lama kawan, dari kecik ini dua olang" Ibu Lim menjelaskan pada beberapa orang tetamu yang melihat peristiwa kami berpelukan dan menangis itu. Tetapi aku bukan menangis kerana apa, tetapi kerana amat sebak dan terharu dan sangat bersyukur melihat keislaman rakanku.

Lim mengajak aku duduk dibuaian dihalaman rumahnya untuk berbual-bual. beliau masih fasih berbahasa melayu walau sudah lama berada diperantauan.

Talha, kau kawan baik aku kan? betul tak?...

Memanglah..Kenapa kau tanya macam tu?

kalau kau kawan baik aku, Kenapa kau biarkan aku diseksa?

Sorry Lim. Aku tak faham..diseksa? What do you mean?

Cuba kau fikir, kita ni kawan dari kecil. Aku ingat lagi, rumah kau tu, is my second house. Tapi, mengapalah kau tak pernah ceritakan pada aku tentang Islam? Mengapa aku kena pergi ke US baru aku dapat belajar tentang Islam? Mengapa bukan di Malaysia, negara Islam ni? Dan mengapa aku di Islam kan oleh seorang bekas paderi kristian?

Aku terdiam, kelu tak mampu menjawab. Dan Lim terus berkata-kata.

Kalau betullah kau kawan baik aku, Kenapa kau cuma nak baik dengan aku di dunia saja? kau suka tengok kawan baik kau ni diseksa didalam api neraka?

Kau tahu, kalaulah aku ni tak sempat masuk islam hingga aku mati. Aku akan dakwa semua orang melayu Islam dalam kampung kita ni sebab tak sampaikan dakwah dan risalah Islam pada aku, keluarga aku dan non muslim yang lain.

Kau sedar tak, kau dah diberikan nikmat besar oleh Allah denagn melahirkan kau didalam keluarga Islam. tapi, nikmat itu bukan untuk kau nikmati seorang diri, atau untuk keluarga kau sendiri, kau dilahirkan dalam Islam adalah kerana ditugaskan untuk sampaikan Islam pada orang-orang yang dilahirkan dalam keluarga bukan Islam macam aku.

Aku masih tunduk dan terkata apa-apa kerana sangat malu.

Berdakwah adalah tugas muslim yang paling utama, sebagai pewaris Nabi, penyambung Risalah. Tetapi apa yang aku lihat, orang melayu ni tiadak ada roh jihad, tak ada keinginan untuk berdakwah, macamana Allah nak tolong bangsa melayu kalau bangsa tu sendiri tak tolong ugama Allah?

Aku bukan nak banggakan diri aku, cuma aku kesal..sepatutnya nikmat ini kau kena gunakan dengan betul dan tepat, kerana selagi kau belum pernah berdakwah, jangan kau fikir kau sudah bersyukur pada Allah. Dan satu lagi, jangan dengan mudah kau cop orang-orang bukan Islam itu sebagai kafir kerana kafir itu bererti ingkar. Kalau kau dah sampaikan seruan dengan betul, kemudian mereka ingkar dan berpaling, barulah kau boleh panggil kafir.

Aku menjadi amat malu, kerana segala apa yang dikatakan oleh Lim adalah benar! dan aku tak pernah pun terfikir selama ini. Aku hanya sibuk untuk memperbaiki amalan diri sehingga lupa pada tugasku yang sebenar. Baru aku faham, andainya tugas berdakwah ini telak dilaksanakan, Allah akan memberikan lagi pertolongan, bantuan dan kekuatan serta mempermudahkan segala urusan dunia dan akhirat sesorang itu.

Petang itu aku pulang dengan satu semangat baru. Aku ingin berdakwah! Lim yang baru memeluk Islam selama 5 tahun itu pun telah mengislamkan lebih 20 orang termasuk adiknya. Mengapa aku yang hampir 40 tahun Islam ini (benarkah aku islam tulen) tidak pernah hatta walau seorang pun orang bukan Islam yang pernah kusampaikan dengan serious tentang kebenaran Islam?

Semoga Allah mengampuni diriku yang tidak faham apa itu erti nikmat dilahirkan sebagai Islam.

SUMBER

Related Posts with Thumbnails